Tuesday 13 September 2011

BAGAIMANA SESEORANG MUSLIM/MUSLIMAH BERFIKIR ?


Pernahkah kita memikirkan
bahwa kita tidak ada sebelum dilahirkan ke dunia ini; dan kita telah diciptakan
dari sebuah ketiadaan?


Pernahkan kita berpikir
bagaimana bunga yang setiap hari kita lihat di ruang tamu, yang tumbuh dari
tanah yang hitam, ternyata memiliki bau yang harum serta berwarna-warni?


Pernahkan kita memikirkan
seekor nyamuk, yang sangat mengganggu ketika terbang mengitari kita,
mengepakkan sayapnya dengan kecepatan yang sedemikian tinggi sehingga kita
tidak mampu melihatnya?


Pernahkan kita berpikir
bahwa lapisan luar dari buah-buahan seperti pisang, semangka, melon dan jeruk
berfungsi sebagai pembungkus yang sangat berkualitas, yang membungkus daging
buahnya sedemikian rupa sehingga rasa dan keharumannya tetap terjaga?


rPernahkan kita berpikir
bahwa gempa bumi mungkin saja datang secara tiba-tiba ketika kita sedang tidur,
yang menghancur luluhkan rumah, kantor dan kota kita hingga rata dengan tanah
sehingga dalam tempo beberapa detik saja kita pun kehilangan segala sesuatu
yang kita miliki di dunia ini?


Pernahkan kita berpikir
bahwa kehidupan kita berlalu dengan sangat cepat, kita pun menjadi semakin tua
dan lemah, dan lambat laun kehilangan ketampanan atau kecantikan, kesehatan dan
kekuatan kita?


rmal;background:white">Pernahkan kita memikirkan
bahwa suatu hari nanti, malaikat maut yang diutus oleh Allah akan datang
menjemput untuk membawa kita meninggalkan dunia ini?
<o:p></o:p>


rmal;background:white">Jika demikian, pernahkan kita
berpikir mengapa manusia demikian terbelenggu oleh kehidupan dunia yang
sebentar lagi akan mereka tinggalkan dan yang seharusnya mereka jadikan sebagai
tempat untuk bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup di akhirat?
<o:p></o:p>


rmal;background:white">Manusia adalah makhluk
yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak
menggunakan sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada
kenyataannya sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir.
<o:p></o:p>


rmal;background:white">Sebenarnya, setiap orang
memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali ia sendiri tidak
menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta
yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di
hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan
berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang. Harus
disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta menggunakan
akalnya semaksimal mungkin.
<o:p></o:p>


rmal;background:white">Seseorang yang tidak
berpikir 
dia akan berada sangat jauh dari
kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan.
Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan
dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah
tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an:
<o:p></o:p>


rmal;background:white">"Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan
bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39)
<o:p></o:p>


rmal;background:white">"Maka apakah kamu
mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al-Mu’minuun,
23:115)
<o:p></o:p>


rmal;background:white">Oleh karena itu, yang
paling pertama kali wajib untuk dipikirkan secara mendalam oleh setiap orang
ialah tujuan dari penciptaan dirinya, baru kemudian segala sesuatu yang ia
lihat di alam sekitar serta segala kejadian atau peristiwa yang ia jumpai
selama hidupnya. Manusia yang tidak memikirkan hal ini, hanya akan mengetahui
kenyataan-kenyataan tersebut setelah ia mati. Yakni ketika ia mempertanggung
jawabkan segala amal perbuatannya di hadapan Allah; namun sayang sudah
terlambat. Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa pada hari penghisaban, tiap
manusia akan berpikir dan menyaksikan kebenaran atau kenyataan tersebut:
<o:p></o:p>


rmal;background:white">"Dan pada hari itu
diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi
tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, "Alangkah
baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." (QS.
Al-Fajr, 89:23-24)
<o:p></o:p>


rmal;background:white">Padahal Allah telah
memberikan kita kesempatan hidup di dunia. Berpikir atau merenung untuk
kemudian mengambil kesimpulan atau pelajaran-pelajaran dari apa yang kita
renungkan untuk memahami kebenaran, akan menghasilkan sesuatu yang bernilai
bagi kehidupan di akhirat kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh
manusia, melalui para Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan
merenungkan penciptaan diri mereka sendiri dan jagad raya:
<o:p></o:p>


rmal;background:
white">"Dan
mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak
menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan
tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di
antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya." (QS.
Ar-Ruum, 30: 8)
<o:p></o:p>

No comments:

Post a Comment